Contoh Soal Tpa Wilmar
Apa Itu Tes Potensi Akademik (TPA)?
Jika pernah mendaftar kerja di berbagai perusahaan, kamu mungkin tidak asing lagi dengan tes yang satu ini. Tes Potensi Akademik atau TPA adalah salah satu jenis psikotes yang digunakan untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang. Di Indonesia, TPA banyak dimanfaatkan dalam proses rekrutmen kerja, tes beasiswa, hingga tes masuk perguruan tinggi. Bahkan, dikutip dari laman resmi Bappenas, TPA juga dirancang untuk melihat potensi intelektual yang dianggap mendasari kemungkinan keberhasilan seseorang dalam menjalani pendidikan S2 atau S3. Setidaknya ada tiga aspek yang dinilai dalam tes TPA, yakni verbal, numerikal, dan figural. Kemampuan verbal adalah kemampuan memahami dan berpikir menggunakan bahasa. Adapun kemampuan numerikal adalah kemampuan memahami dan berpikir menggunakan angka. Sementara itu, kemampuan figural adalah kemampuan memahami dan berpikir menggunakan gambar. Meskipun pertanyaan dalam Tes Potensi Akademik terkesan sederhana, banyak orang justru gagal dalam tes ini. Alasannya beragam, mulai dari tidak teliti, kekurangan waktu, hingga bingung menentukan jawaban yang tepat. Oleh karena itu, dibutuhkan trik khusus untuk dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat sesuai waktu yang telah disediakan. Tes Potensi Akademik menggunakan sistem penilaian skor. Semakin banyak jawaban yang berhasil kamu jawab dengan benar, semakin tinggi pula skormu.
Pasalnya, tes TPA merupakan versi Indonesia dari Graduate Record Examination (GRE) yang berlaku di taraf internasional. Jenis soal dan tujuannya pun serupa.
Skor TPA Bappenas
Sesuai namanya, tes potensi akademik (TPA) bertujuan untuk
mengukur kemampuan akademik peserta tes. TPA Bappenas terdiri dari 250 soal
dengan waktu pengerjaan 3 jam. Soal-soal tersebut terbagi menjadi tiga seksi,
yaitu Tes Verbal, Tes Numerik, dan Tes Penalaran Logika. Nilai TPA dihitung
berdasarkan akumulasi dari ketiga seksi tersebut.
Rentang skor TPA yaitu:
200-800
Artinya, skor terendah adalah 200 dan skor tertinggi adalah
800. Masing-masing seksi mendapat skor 20-80.
Berikut rumus menghitung skor TPA
Skor = (Jumlah Benar / Total Soal) x 600 + 200
Sebagai contoh, kamu bisa mengerjakan 70 soal benar dari 120 soal.
Skor = (225/250) x 600 + 200 = 740
Mengapa harus tahu cara menghitung skor?
Setiap kali kamu latihan, kamu dapat menghitung jumlah soal
yang dijawab dengan benar. Kamu dapat mengukur apakah kamu sudah mencapai batas
target atau belum. Dengan begitu, kamu dapat mempersiapkan diri dan terus
meningkatkan nilai.
Batas Lulus Skor TPA
Bappenas menetapkan rentang skor adalah 200-800. Namun batas
nilai yang dibutuhkan untuk lulus ditetapkan oleh lembaga yang mengadakan tes
tersebut.
Misalnya, kamu mendaftar S-2 di Universitas Gadjah Mada (UGM), maka pihak universitas yang menetapkan nilai minimal untuk lulus, meskipun tes diselenggarakan oleh Bappenas.
Rata-rata skor yang dibutuhkan untuk S-2 adalah 450-500, sedangkan S-3 adalah 550-600. Seseorang dengan skor 500 dianggap sudah memiliki kemampuan rata-rata.
Skor TPA dari Bappenas berlaku sampai 2 tahun sejak tanggal tes. Skor ini tidak dapat diperpanjang. Jika sudah habis masa berlakunya, kamu harus mengikuti tes kembali.
Trik Mendapat Skor TPA Maksimal
Agar kamu dapat meraih skor semaksimal mungkin, kamu harus
mengetahui triknya. Soal-soal TPA memang tidak dirancang untuk dijawab semua.
Artinya, kamu harus memprioritaskan soal-soal yang mudah dan pasti bisa dikerjakan dengan benar. Contohnya soal pada Tes Numerik. Kamu diberi waktu 60 menit untuk 90 soal. Artinya kamu harus mengerjakan 40 detik/soal. Gunakan 20 detik pertama untuk membaca dan menentukan apakah soal tersebut dapat dikerjakan. Kalau sulit, kamu dapat melanjutkan ke soal berikutnya. Pasalnya skor dihitung dari jumlah soal yang dikerjakan dengan benar.
Kamu juga perlu memperhatikan jumlah peserta yang mendaftar. Jika pendaftar tidak terlalu banyak, kamu dapat menargetkan 70 persen jawaban benar. Namun jika pendaftar mencapai ribuan jumlahnya, kamu harus menetapkan target 80 persen jawaban benar agar lebih unggul.
Kursus TPA Bappenas, Siapkan Diri Raih Skor Tertinggi
Mengerjakan TPA Bappenas membutuhkan persiapan matang dari
jauh-jauh hari, terutama jika menargetkan skor tinggi.
JENIS-JENIS TES POTENSI AKADEMIK (TPA)
Secara Garis Besar, Tes Potensi Akademik Dibagi 4 Subtes
Yaitu Tes Bahasa (Verbal), Tes Angka (Numerik), Tes Logika, Dan Tes Gambar
(Spasial). Dibawah Ini Penjelasan Pada Masing-Masing Subtes Tes Potensi
Akademik
Tes Bahasa (Verbal)
Tes Bahasa (Verbal), Pada TPA Subtes Ini Dibagi Menjadi 4
Bidang Bahasa, Yaitu:
- Tes lawan kata (antonim) yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi lawan kata pada soal yang tersedia
- Tes persamaan kata (sinonim) yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi persamaan kata pada soal yang tersedia
- Tes pengelompokan kata yaitu peserta diminta untuk mencari satu kata yang tidak termasuk kategori sejenis
- Tes padanan kata yaitu peserta diminta untuk mencari satu kata yang sesuai dengan pasangannya pada soal yang tersedia.
Harry Tolley Menjelaskan Bahwa Membaca Dan Memahami Kalimat
Atau Kata Yang Tertulis Serta Kemampuan Bahasa Adalah Salah Satu Cara Untuk
Melihat Kemampuan Seseorang. Tes Ini Juga Sangat Erat Hubungannya Dengan Tes
Kognitif, Tes Kecerdasan Maupun Tes Psikometri. Subtes Ini Dirancang Untuk
Mengetahui Seberapa Jauh Seseorang Menggunakan Bahasanya Seefektif Mungkin
Dengan Bahasa Baku
Tes Angka (Numerik)
Tes Angka (Numerik), Pada TPA Subtes Ini Dibagi Menjadi 5
Bidang Numeric, Yaitu:
- Tes angka pada cerita yaitu peserta diminta untuk membaca soal cerita yang tersedia di soal dan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kehendak soal pada kolom jawaban dengan cepat
- Tes logika angka yaitu peserta diminta untuk menalar persamaan angka yang tersedia pada kolom jawaban secara logis
- Tes seri huruf yaitu peserta diminta untuk menjawab huruf selanjutnya yang rumpang pada deret huruf dan biasanya pada bagian ini mempunyai pola tertentu
- Tes deret (serial angka) yaitu peserta diminta untuk menjawab bilangan selanjutnya yang rumpang pada deret angka dan biasanya pada bagian ini deret angka mempunyai pola tertentu juga
- Tes hitungan (aritmatika) yaitu peserta diminta untuk menghitung dengan menambah, membagi, mengali maupun membagi bilangan yang tersedia di soal dan biasanya soal pada bagian ini menjebak hitungan peserta walaupun terlihat mudah
Tes Logika
Pada TPA Tes Ini Berguna Untuk Menguji Memecahkan Masalah
Dengan Logis Dan Penalaran. Subtes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Logika, Yaitu:
- Tes logika diagram yaitu peserta diminta untuk menginterpretasikan suatu diagram yang tersedia pada soal dan jawaban biasanya berupa pernyataan yang sesuai pada diagram soal
- Tes logika cerita yaitu peserta diminta untuk membaca suatu cerita yang tersedia di soal dan menjawab soal-soal yang berhubungan dengan cerita pada soal tetapi biasanya pertanyaan dan jawaban pada soal tidak secara langsung terdapat jawabannya pada cerita
- Tes silogisme (analisa sebuah pernyataan dan kesimpulan) yaitu peserta diminta untuk apakah pernyataan dan kesiimpulan yang diambil dalam soal maupun jawaban sudah benar atau belum
- Tes logika umum yaitu peserta diminta untuk menalar suatu pernyataan yang logis dengan cepat
Tes Gambar (Spasial)
Pada TPA Tes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Spasial,
Yaitu: .
- Tes padanan gambar yaitu peserta diminta untuk mencocokkan gambar yang sesuai dengan pertanyaan dengan jawaban yang ada
- Tes bayangan gambar yaitu peserta diminta untuk menalar bagaimana suatu gambar akan dicerminkan pada suatu bayangan dan hasil dari bayangan tersebut memberi gambaran seperti pada kolom jawaban yang tersedia
- Tes kelompok gambar yaitu peserta diminta untuk mengelompokkan gambar yang sesuai kondisi atau satu kategori yang sama dengan kategori yang berbeda pada jawaban
- Tes identifikasi gambar yaitu peserta diminta untuk mengidentfikasi gambar apa yang tertera pada soal maupun jawaban yang tersedia
Untuk soal nomor 1 sampai 5, pilihlah pasangan kata yang
paling tepat untuk mengisi titik-titik (....) pada bagian tengah kalimat, agar
antar bagian kalimat tersebut memiliki analogi hubungan yang sama!
1. Senja berhubungan dengan ..., sebagaimana ... berhubungan
dengan berlari.
A. malam-berjalan
B. petang-kejar
C. waktu-cepat
D. siang-kaki
E. bulan-berdiri
Jawaban Yang Benar Adalah B
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Senja berhubungan dengan petang, sebagaimana kejar
berhubungan dengan berlari. Senja menunjukan petang sebagaimana kejar
menunjukkan berlari.
2. Sakit berhubungan dengan ..., sebagaimana ... berhubungan
dengan makan.
A. dokter-sakit
B. makan-lemah
C. istirahat-lapar
D. istirahat-lapar
E. pasien-gizi
Jawaban Yang Benar Adalah C
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Sakit berhubungan dengan istirahat, sebagaimana lapar
berhubungan dengan makan. Sakit harus berobat sebagaimana lapar harus makan.
3. Matematika berhubungan dengan ..., sebagaimana ...
berhubungan dengan mobil.
A. matriks-transportasi
B. rumus-jalan
C. pelajaran-sedan
D. angka-kendaraan
E. hitungan-mesin
Jawaban Yang Benar Adalah C
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar
Matematika berhubungan dengan pelajaran, sebagaimana sedan
berhubungan dengan mobil. Matematika adalah jenis pelajaran sebagaimana sedan
adalah jenis mobil.
4. Ulat berhubungan dengan ..., sebagaimana ... berhubungan
dengan berudu (kecebong).
A. bulu-kolam
B. larva-ikan
C. kupu-kupu-katak hijau
D. pohon-enceng gondok
E. kepompong-katak
Jawaban Yang Benar Adalah B
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar
Ulat berhubungan dengan larva, sebagaimana ikan berhubungan
dengan berudu (kecebong). Ulat memiliki persamaan dengan larva (larva berbentuk
seperi ular sebagaimana ikan memiliki persamaan dengan berudu (kecebong), yaitu
berudu bernafas menggunakan insang sama seperti ikan).
5. Kaku berhubungan dengan ..., sebagaimana ... berhubungan
dengan karet.
A. tongkat-gelang
B. batu-lembut
C. besi-lentur
D. kaki-fleksibel
E. kayu-lateks
Jawaban Yang Benar Adalah C
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar
Kaku berhubungan dengan besi, sebagaimana lentur berhubungan
dengan karet. Kakuseperti besi sebagaimana lentur seperti karet.
Untuk soal nomor 1 sampai dengan 10, pilihlah pasangan kata
paling tepat pada alternatif jawaban (A, B, C, D, E) yang memiliki jenis
hubungan setara dengan pasangan kata padasoal yang tercetak dengan huruf
kapital!
1. KURUS: GIZI
A. gemuk : lemak
B. sakit : dokter
C. pendek : besar
D. pintar : belajar
E. bodoh : ilmu
Jawaban yang benar adalah
E
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Kurus dikarenakan kekurangn gizi sebagaimana bodoh
dikarenakan kekurangan ilmu.
2. BERANAK : MAMALIA
A. bertaring : karnivora
B. bertelur: unggas
C. berkelompok: insekta
D. berjemur: reptilia
E. berkaki empat: herbivora
Jawaban Yang Benar Adalah B
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Mamalia berkembangbiak dengan beranak sebagaimana unggas
berkembangbiak dengan bertelur.
3. SAMUDRA: LAUT
A. benua : pulau
B. internasional : batas negara
C. kapal: nelayan
D. negara : pantai
E. luas : dalam
Jawaban Yang Benar Adalah A
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Samudra adalah laut yang luas sebagaimana benua adalah pulau
yang luas.
4. KUDA LAUT:KUDA
A. kucing : harimau
B. banteng : sapi
C. biawak: komodo
D. cacing : belut
E. merpati: elang
Jawaban Yang Benar Adalah D
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Kuda laut berbentuk hampir sama dengan kuda namun memiliki
tempat hidup yang berbeda sebagaimana cacing yang berbentuk hampir sama dengan
belut namaun memiliki tempat hidup yang berbeda.
5. NELAYAN : LAUT
A. guru : papan tulis
B. petani : padi
C. karyawan : pegawai
D. pelukis : kuas
E. penyanyi : panggung
Jawaban Yang Benar Adalah E
Pembahsan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Nelayan bekerja di laut sebagaimana penyanyi bekerja di
panggung
6. TANGGA : ESKALATOR
=
a. Sepeda : motor
b. Sendal : sepatu
c. Peci : mukena
d. Bangsa : negara
e. Foto : figuran
Pembahasan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Eskalator merupakan pengganti tangga sebagai mana sepatu
menggantikan sendal
Jawaban: b sepatu : sendal
7. Supir : Mobil
A. Pesawat : Pilot
B. Kuda : Pedati
C. Masinis : Kereta Api
D. Delman : Kusir
E. Pilot : Masinis
Pembahasan Contoh
Soal Tpa Wilmar:
Seorang supir mengendalikan jalannya mobil. Seorang masinis
mengendalikan jalannya kereta.
Jawaban: C. Masinis : Kereta Api
8. Pikiran : Otak
A.Buku : Printer
B.Kata-kata : Lisan
C.Komputer : Ketikan
D.Awan : Langit
E.Hujan : Uap
Pembahasan Contoh
Soal Tpa Wilmar:
Pikiran dihasilkan oleh otak. Kata-kata dihasilkan oleh
lisan.
Jawaban: b. Kata-kata : Lisan
9. Dompet : Uang
A.Gunung : Harimau
B.Tas sekolah : Buku
C.Laut : Garam
D.Burung : Sangkar
E.Kandang : Ayam
Pembahasan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Dompet biasa untuk menyimpan uang. Tas sekolah biasa untuk
menyimpan buku
Jawaban: Tas sekolah : Buku
10. Agama : Atheis
A.Sandal : Sakit kaki
B.Tali : Jatuh
C.Menikah : Bujang
D.Antena : Sinyal
E.Buku : Bodoh
Pembahasan Contoh Soal Tpa Wilmar:
Tidak beragama adalah atheis. Tidak menikah sama dengan bujang.
Jawaban: c. Menikah : Bujang
No comments:
Post a Comment